Tuesday, April 08, 2003
Cinta..
Untukmu Cinta
Kurelakan bahagia
Untukmu Nestapa
Kucoba tepis dengan Cinta
Mungkin kata - kata cintamu
Tak mungkin dpt terucap
Meski jauh di matamu
Tampak jelas cinta terperangkap
Apakah Sang cinta
masih menjadi ilusi
meski deminya
kurela hidup dalam mimpi
karenamu cinta
kmerasa tersiksa
karenamu cinta
semua menjadi tak berguna
Apakah kata - kata cintamu akan terus bungkam
Atas semua derita yg menyertainya
Apakah kata - kata cintamu masih menjadi suatu hayalan
Atas semua mimpi yang belum kesampaian
Atas semua cinta yang terpendam
Beri aku satu kepastian
Agar hatiku takkan karam
karna cintaku tak bertuan
Demimu Cinta
kubosan tertawa
agar kumerasa rela
melepaskanmu...cinta
Unknown @ 1:35 PM
Ngaben
Di sini, kematian adalah kebahagiaan
sekadar akhir kehidupan
bebas dari beban bencana duniawi lepas rohani bersatu kembali
bersama Sang Hyang Widhi.
Tanggal kembali sudah dipastikan
semua kepentingan sudah terpenuhi
sejuta saji dan bunga warna-warni
kafan baru dan wadah mirip meru.
Hari kebahagiaan tiba kini
semua kudapan disuguhkan
dengarlah riung rancak gamelan
yang membingungkan jenazah
berbaring dalam wadah
dekorasi kembang warna-warni.
Para pengarak berteriak
maju-mundur berputar melingkar
bikin rohani tak hendak kembali
ke rumah duniawi sempat dihuni.
Suara riuh sontak meledak
dari para pengarak wadah
pengarak berteriak berlari
seakan menikmati kesenangan
gerak mereka percepat kini
menuju pembakaran palung api
pedanda memberkati dari bale saji.
Api kremasi disulut
tinggi jilatannya menari-nari
jauh menjangkau angkasa
pengarak menatap lega
pelepasan rohani kembali.
Tetap dengan kelegaan dan tawa
orang-orang berarak ke pantai
manabur abu ke laut
ke dewa-dewi rohani kembali
ya orang-orang riang
ritual rampung.
Unknown @ 1:32 PM
|